Minyak Ikan
Minyak ikan saat sudah sangat populer di
masyarakat, Minyak Ikan dapat kita jumpai di setiap apotik atau toko obat,
harganya bervariasi tergantung jenis dan kualitas Minyak Ikan. Tapi tidak semua
orang mengetahui asal usul minyak ikan, kegunaan dan bahkan efek samping yang
dimiliki.
Berdasarkan tempat penimbunan minyaknya, ikan dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu :
- Kelompok ikan yang menyimpan minyak dalam hati (fish liver oil), seperti ikan kembung, cod, dan hiu.
- Kelompok ikan yang menyimpan minyaknya dalam daging (fish body oil), seperti ikan lemuru, paus, sidat, tongkol, makarel, dan ikan herring.
Salah satu jenis minyak ikan yang terkenal
adalah minyak hati ikan Cod yang sudah digunakan selama ratusan tahun. Dahulu masyarakat miskin di Inggris bagian
utara, Skotlandia, Irlandia, Eropa bagian utara, Islandia dan Newfoundland memberikan minyak hati ikan Cod untuk hewan ternak mereka. Setelah
melihat bahwa minyak hati ikan Cod ini membuat hewan ternak begitu sehat,
mereka akhirnya mulai mengonsumsi minyak ikan tersebut untuk diri mereka
sendiri. Para nelayan menggosokkan minyak hati ikan Cod pada kulit dan sendi
yang terasa nyeri. Mereka juga
mengonsumsi minyak ikan untuk melawan pilek dan flu ketika berada di laut.
Berdasarkan tempat penimbunan minyaknya, ikan dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok :
- Kelompok ikan yang menyimpan minyak dalam hati (fish liver oil), seperti ikan kembung, cod, dan hiu.
- Kelompok ikan yang menyimpan minyaknya dalam daging (fish body oil), seperti ikan lemuru, paus, sidat, tongkol, makarel, dan ikan herring.
Dan berdasarkan
kandungan minyaknya, ikan Juga dapat dikelompokkan menjadi:
1. Ikan berlemak sedikit (lean fish) dengan kandungan
minyak kurang dari 2 persen.
2. Ikan berlemak rendah (low fat) dengan kandungan
minyak 2,4 persen.
3. Ikan berlemak sedang (medium fat) dengan kandungan
minyak 4,8 persen.
4. Ikan berlemak tinggi (high fat) dengan kandungan
minyak lebih dari 8 persen.
Kadar
minyak dalam ikan sangat bervariasi, dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:
spesies (jenis) ikan, jenis kelamin, tingkat kematangan (umur), musim, siklus
bertelur, dan lokasi geografis. Komposisi minyak ikan laut lebih kompleks,
mengandung asam lemak tak jenuh berantai panjang, yang lebih banyak
dibandingkan ikan air tawar.
Asam
lemak tak jenuh berantai panjang pada minyak ikan laut umumnya mengandung 18,
20, dan 22 atom karbon, yang dihubungkan oleh 36 ikatan rangkap. Sementara
komposisi asam lemak ikan air tawar umumnya mengandung 16 dan 18 atom karbon,
yang dihubungkan oleh 13 ikatan rangkap. Makin panjang rantai karbon dan makin
banyak jumlah ikatan rangkap penyusun asam lemak, maka makin besar peranan asam
lemak tersebut bagi kesehatan.
Lemak
ikan terdiri dari unit-unit kecil yang disebut asam lemak. Asam lemak pada
minyak ikan terdiri dari tiga tipe, yaitu:
- Asam lemak jenuh (tidak mempunyai ikatan rangkap), contohnya asam palmitat, asam miristat, dan asam stearat.
- Asam lemak tak jenuh tunggal (mempunyai satu ikatan rangkap), contohnya oleat.
- Asam lemak tak jenuh ganda (mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap), contohnya linoleat, linolenat, arakidonat (AA), eikosapentaenoat (EPA), dan dokosaheksaenoat (DHA). DHA banyak terdapat pada ikan laut jenis salmon, tuna (terutama tuna sirip biru yang memiliki DHA lima kali lebih banyak), sarden, herring, makarel, serta kerang-kerangan.
Umumnya
minyak ikan mengandung sekitar 25 persen asam lemak jenuh dan 75 persen asam
lemak tak jenuh.
Manfaat Minyak ikan :
Minyak Ikan Mengandungan
asam lemak Omega-3 berupa DHA dan EPA yang sangat bermanfaat, antara lain :
- Menurunkan kadar trigliserida.
- Memperlambat pembentukan plak pada pembuluh darah.
- Menurunkan tekanan darah.
- Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada orang yang diketahui menderita penyakit jantung.
- Menjaga kulit.
- Meningkatkan fungsi otak.
- Mencegah dan menunda demensia.
- Anti peradangan
- Melebarkan pembuluh arteri dan vena.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membutuhkan asupan
Minyak Ikan :
1. Cardiovascular
American Heart Association (AHA)
merekomendasikan untuk mengkonsumsi 1 gram Minyak Ikan setiap harinya untuk
penderita penyakit jantung dan pembuluh darah.
US National Institutes of Health menyatakan
ada 3 kondisi gangguan kesehatan yang sangat direkomendasikan untuk diberikan
Minyak Ikan, antara lain hipertrigliseridemia, hipertensi dan penyakit jantung.
2. Kesehatan Mental
Sebuah studi yang dilakukan oleh Orygen
Research Centre di Melbourne menunjukan bahwa konsumsi asam lemak omega-3 bisa
menghambat ataupun mencegah terjadinya Schizophrenia. Penelitiian yang
dilakukan terhadap 81 orang usia 13 – 24 tahun yang memiliki faktor resiko
Schizophrenia yang mengalami halusinasi dan delusi. selama satu tahun
penelitian itu menunjukan hanya 3% yang mengalami Schizophrenia, dibandingkan
28% placebo.
3. Alzheimer’s Disease
Minyak Ikan mengandung DHA ( Docosahexaenoic
Acid ) yang berdasarkan studi yang dilakukan Lousiana State University pada
September 2005, DHA yang terkandung pada asam lemak Omega-3 dapat melindungi
otak dari problem kognitif seperti Alzheimer.
4. Masa Kehamilan
Asam lemak Omega-3 melindungi dan meningkatkan
perkembangan otak fetus saat kehamilan. DHA yang terkandung pada asam lemak
Omega-3 memiliki peran dalam perkembangan penglihatan bayi. Beberapa penelitian
menunjukkan perkembangan psikomotorik yang lebih baik pada bayi berusia 30 bulan
apabila ibu mengkonsumsi suplemen minyak pada empat bulan pertama laktasi.
Dosis
dan pemakaian Minyak Ikan yang baik
Dosis 900 mg/hari
telah terbukti memiliki efek yang menguntungkan dalam menurunkan perkembangan
penyakit jantung. Direkomendasikan untuk
mengonsumsi setidaknya dua porsi ikan setiap minggu karena dapat memberikan manfaat
yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
American Heart
Association (AHA) merekomendasikan minimal mengkonsumsi 1 gr EPA + DHA untuk
orang yang memiliki penyakit jantung.
AHA juga
merekomendasikan 2-4 gr/hari EPA + DHA untuk orang yang ingin menurunkan kadar
trigliserida dalam darah mereka, namun harus di bawah pengawasan dokter.
Efek Samping Minyak Ikan
Sebaiknya kita
membatasi dosis konsumsi beberapa jenis spesies ikan berlemak seperti albacore
tuna, hiu, dan swordfish karena tingginya kadar kontaminan beracun yang mungkin
terkandung dalam ikan tersebut.
Oleh karena itu, Anda
juga harus berhati-hati memilih suplemen minyak ikan terkait dengan kandungan
kontaminan seperti merkuri atau logam berat lainnya, pilih yang berlabel “bebas
logam berat".
Mengkonsumsi minyak ikan atau asam lemak Omega-3 dalam jumlah besar bisa juga menimbulkan efek samping, seperti :
- Meningkatkan resiko pendarahan atau memar.
- Mual.
- Diare.
- Perut kembung.
Jika Anda mengalami efek
samping tersebut, segera hubungi dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Penelitian Chang Gung terhadap 24 bayi prematur (lahir antara 30-37 minggu), dilatarbelakangi kenyataan sangat sedikitnya jumlah DHA dan AA pada bayi prematur, sehingga perkembangan jaringan saraf (jumlah sel otak dan percabangan sel otar serta neurotransmiter) terganggu, yang berpengaruh pada kecerdasan dan perilaku mereka. Imbangi AA dan DHA dengan mengkonsumsi minyak ikan cod Tara Kid. Produk yang saya sudah percaya selama 20 tahun.
BalasHapus